Proses produksi kaos distro dapat dikatakan sederhana, namun untuk memperoleh hasil produksi yang berkualitas perlu dicermati untuk setiap alur produksi.
1. Prototype Design
Tentu, sebelum kita mengerjalan sebuah kaos perlu menentukan jenis desain apa yang akan diaplikasikan dalam kaos. Buat mock-up desain berikut warna dasar kaos. Kemudian lakukan matching colour agar memenuhi kualitas desain. Prototype desain ini akan menentukan jenis sablon, warna dan ketebalan kaos yang akan dipakai
2. Pemilihan Bahan
Kualitas produksi ditentukan oleh kualitas bahan, oleh karena itu perlu dipikirkan segmen yang akan dibidik. Berikutnya kita memilih warna bahan (tua, sedang atau muda), berikutnya gramasi kaos (20S= tebal, 24S=sedang, 30S=tipis atau 40S= super tipis). Proses ini dilanjutkan dengan pembelian bahan sesuai spek yang diinginkan.
3. Cutting
Proses berikutnya, setelah bahan didapatkan adalah proses pemotongan bahan. Dalam proses pemotongan, bahan dihamparkan dan dibikin patron atau pola dengan kapur pola, selanjutnya di potong sesuai dengan ukuran S, M, L atau XL. Kelompokkan sesuai dengan masing2 ukuran
4. Sablon
Setelah selesai cutting, proses berikutnya adalah menyablon. Dalam proses sablon tentu telah dilakukan artwork, afdruk dan menyablon sesuai dengan jumlah warna dan jenis sablonnya.
5. Jahit
Proses selanjutnya setelah sablon adalah menjahit kaos sesuai dengan ukuran dan jenis kaos yang akan dibikin.
6. Finishing
Jika proses jahit sudah selesai, dilanjutkan dengan proses finishing yang terdiri dari quality control, pembersihan benang dan proses steam (strika uap).
7. Packaging
Jika finishing telah selesai, maka tinggal memasang hangtag, label dan dikemas dengan memasukkan kaos kedalam plastik. Berikutnya, kaos sudah siap dipasarkan.
Kang Konveksi
Konveksi Distro Pilihan
www.kangkonveksi.com